Waspada, Krim Antibotak Sebabkan Disfungsi Ereksi
IBARAT tanaman yang memilih tumbuh kembang dan pasang surut, gairah seksual pun demikian. Adakalanya semangatnya memudar karena berbagai hal. Apa saja penyebabnya?
Untuk menumbuhkan romantisme dengan pasangan, agenda seksual memainkan peranan utama dalam menjaga bara yang terjalin antara Anda dia. Namun, seiring dengan pergerakan waktu dan juga kesibukan yang terlewati, tak jarang gairah pun memupus tanpa dikendalikan.
Nah, sebelum hal tersebut mengganggu Anda, ketahui hal-hal apa saja yang membuat gairah seksual memudar berikut ini sehingga Anda dapat mengantisipasinya lebih awal, seperti dilansir Idiva.
Krim penumbuh rambut
Kebotakan umumnya membuat wanita menjadi "turn off" pada pasangannya. Karenanya, revitalisasi penumbuhan rambut pun banyak ditempuh pria guna menyalakan kembali gairah mereka. Ada banyak krim antikebotakan yang tersedia di luar sana dan bisa dicoba. Namun berhati-hatilah, beberapa dari krim yang beredar dapat menyebabkan disfungsi ereksi.
Sebuah studi yang dilakukan George Washington dari University School of Medicine memasukkan krim tersebut dalam kategori obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 94 persen pria yang menggunakan obat tersebut merasakan hasrat seksualnya cenderung menyusut, 92 persen lainnya mengalami disfungsi ereksi dan 69 persen lainnya bahkan sulit mencapai orgasme. Para ahli merasa bahwa kimia ternyata memengaruhi suasana hati dan fungisi tubuh lainnya.
Pil kontrasepsi
Jika Anda berpikir bahwa pil dapat membuat Anda liar di ranjang, sepertinya segera pikirkan kembali persepsi tersebut. Pil kontrasepsi mendorong otak berpikir bahwa tubuh wanita sedang hamil karenanya pembuahan pun tidak terjadi. Ironisnya, inilah yang membunuh keinginan untuk melakukan seks pada wanita. Sebuah rumah sakit di Jerman melakukan penelitian terhadap 100 wanita yang menggunakan kontrasepsi ini dan kebanyakan dari mereka mengalami gairah seksual yang rendah. Dr Mahindra Watsa pakar seksual dari India menunjukkan bahwa hal ini memengaruhi wanita secara berbeda satu sama lain.
Memiliki bayi
Pasca memiliki buah hati biasanya para pasangan mengalami resesi di ranjang. Sebelum pembuahan, seorang pria merasa bahwa ereksinya tidak cukup baik sehingga dapat mengakibatkan dia menunda agenda seks yang seharusnya dilakukan secara rutin. Pada wanita, ketakutan rasa sakit selama kehamilan pun mengakibatkan keengganan seksual seperti yang dirasakan pria. Setelah pembuahan, banyak wanita merasakan depresi. Wanita lebih perhatian dengan buah hatinya dan kerap melupakan agenda seksual. Hal inilah yang kemudian dapat menghambat kebutuhan seksual.
Peminum dan perokok berat
Orang yang mengalami stres, peminum dan perokok berat dalam jangka panjang akan berurusan dengan jantungnya. Tak hanya itu, merokok dan minum berlebih pun dapat menyebabkan impotensi dan disfungsi ereksi. Belum lagi, beban kerjaan di kantor yang kerap memicu datangnya stres. Hasilnya, akumulasi berbagai permasalahan tersebut pun akhirnya membuat agenda ranjang menjadi kurang sehat karena kerap terabaikan.
Diabetes
Diabetes memengaruhi saraf yang menyebabkan penurunan dalam pemberian rangsangan. Penyakit ini pun menyebabkan penurunan kadar testosteron dan mempersempit arteri Anda. Ini adalah indikasi jelas yang menyebabkan difungsi ereksi.